JAKARTA – Wakil Ketua Komisi VIII DPR Diah Pitaloka menyoroti usulan harga penerbangan haji dari pemerintah yang mencapai Rp 33 juta. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya.

“Kemarin Kemenag mengeluarkan biaya penerbangan kurang lebih Rp 33 juta, tahun lalu Rp 29 juta,” kata Diah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Diah mencontohkan biaya penerbangan umrah yang berkisar di angka Rp 15-20 juta. Dia mendorong harga penerbangan haji tidak jauh dari harga reguler.

“Kalau umrah penerbangannya paling pulang pergi Rp 15 juta ya kan, Rp 20 juta. Nah, bisa nggak sih kita bikin sistem yang tidak jauh lah minimal dengan harga reguler. Tetapi ya itu salah satu alasan kalau haji itu visanya nggak dibuka sehingga kalau pulang itu susah cari penumpang,” tutur Diah.

Diah menyinggung semestinya ada harga pembanding untuk menilai pembayaran maskapai. Diketahui, untuk perjalanan haji, pemerintah hanya menggunakan maskapai Garuda Indonesia dan maskapai yang berasal dari Arab Saudi.

“Menurut saya bagus juga kalau ada harga pembanding. Nah, saya perlu juga nih masukkan masyarakat untuk memberikan harga pembanding supaya kita tidak mendapatkan satu versi harga dari Garuda,” tutur Diah.

“Bisa jadi maskapai lain ini kan untuk komparasi aja, untuk cara pendekatan teknisnya bagaimana sih supaya operasional cost-nya bisa murah. (Ketentuan) 50 persen harus maskapai Saudi, 50 persen maskapai nasional, nah ini yang kita minta atau juga masukkan dari ahli penerbangan dan lain-lain bagaimana secara teknis komponen penerbangan ini bisa turun gitu,” ucapnya.

Diah berharap Garuda Indonesia bisa memberikan angka yang realistis. Ia berharap harga perjalanan haji bagi jemaah bisa ditekan.

“Karena kecintaan kita, semoga Garuda juga mencintai kita, gitu kan. Tantangan juga nih di HUT Garuda, semoga Garuda (biaya) bisa turun, itu harapan banget harapan jemaah haji Indonesia,” ujar Diah.

Sementara Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra merespons dorongan ‘turun harga’ dari Komisi VIII DPR sebagai komponen biaya penerbangan dalam penyelenggaraan ibadah haji 2023. Irfan blak-blakan pihaknya tak akan mengambil untung gila-gilaan terkait ibadah haji.

“Ini masih diskusi, banyak permintaan dari anggota DPR komisi VIII untuk kita menurunkan harga. Saya mengatakan mari kita bicara. Kami sangat terbuka, karena pada akhirnya semua itu kan persoalan scoop of work dan komponen-komponen cost kita,” kata Irfan usai rapat bersama Komisi VIII DPR dan Kemenag di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/1/2023).

“Kita bagian dari bangsa ini loh. Kita bukan ingin memanfaatkan ibadah haji untuk kepentingan meningkatkan pendapatan berlebihan, gitu, ya,” imbuhnya.

Irfan mengungkapkan alasan pihaknya belum menunjukkan angka pasti soal komponen biaya penerbangan haji. Menurutnya, hal ini masih dalam proses diskusi yang terus bertahap.

“Ya karena belum pernah diminta. Ini ada tahapan dalam soal ini. Jadi, semuanya itu masih berdasarkan sinyal. Kami sering diskusi dengan Kementerian Agama. Ini kan beberapa hal yang harus kita informasikan,” ujarnya.

Dia menyebutkan ada sejumlah alasan yang mempengaruhi biaya penerbangan haji. Hal ini mencakup jumlah jemaah dan embarkasi haji.

“Pertama, jumlah jemaah. Kedua, embarkasinya mana. Karena ini nanti kalau jumlah embarkasi beda sedikit aja bisa memengaruhi jumlah pesawat,” kata Irfan.

Irfan lalu mengungkit proses penentuan biaya pesawat tahun lalu yang mendadak berubah menjelang keberangkatan jemaah haji tahun 2022. Dia mengatakan hal itu mau tak mau harus ditanggung maskapai.

“Terakhir, kita punya pengalaman yang enggak terlalu bagus tahun lalu. Saat ditentukan harga avtur ternyata pas pelaksanaan naik lebih dari 15%. Kita kan nggak bisa datang ke DPR lagi dan bilang salah hitung, itu kita mesti telan,” tutur Irfan.

Dengan demikian, menurutnya, perlu pengecekan lagi untuk memastikan harga yang ditentukan merupakan yang terbaik bagi jemaah dan maskapai. Irfan memastikan pihaknya tak sedang mengambil untung gila-gilaan dalam penyelenggaraan haji.

“Jadi kita harus ada buffer sana sini untuk memastikan bahwa harga yang kita berikan ini memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah dan membuat kita untung. Tapi kita juga nggak mau mencari untung gila-gilaan kok,” katanya.(SW)