JAKARTA – Ketua KPK Firli Bahuri merespons soal Lukas Enembe yang meresmikan langsung kantor Gubernur Papua di Kota Jayapura saat dalam kondisi sakit. Lukas saat ini menjadi tersangka dalam kasus suap dan gratifikasi APBD Provinsi Papua.

“Terkait dengan tersangka Lukas Enembe, sampai saat ini kita masih memperhatikan kondisi kesehatannya karena yang menyatakan sehat atau tidak sehat itu dokter,” kata Ketua KPK Firli Bahuri di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (3/1/2023).

Beberapa waktu lalu Firli menyebut sulit menjemput paksa Lukas karena bisa terjadi pergolakan di Papua. Para pendukungnya bisa membuat kerusuhan di Papua. Kini Lukas pun jadi sosok yang the untouchable.

Firli mengaku beberapa hari terakhir tim pengacara Lukas Enembe telah berkoordinasi dengan penyidik KPK soal rencana pengobatan Lukas Enembe ke luar negeri. Menurut Firli, pihaknya tengah mempertimbangkan permintaan tersebut.

“Memang beberapa terakhir ada komunikasi pengacara terkait permintaan yang bersangkutan untuk berobat ke luar negeri, tentu ini kita juga pertimbangkan. Tapi pasti adalah keinginan kita, satu, penegakan hukum yang menjunjung hak asasi manusia,” katanya.

Sebelumnya Lukas Enembe diperiksa kondisi kesehatannya lebih dulu sebelum meresmikan kantor Gubernur Papua. Lukas kemudian diizinkan setelah melalui pemeriksaan.

“Tadi kami pantau kesehatan beliau. Karena kita lihat baik akhirnya kita izinkan beliau menghadiri acara hari ini (meresmikan kantor gubernur Papua),” imbuh Ketua Tim Dokter Lukas Enembe, dr Anthon Mote, kepada detikcom, Jumat (30/12).

Menurut Anthon, Lukas menjalani pemantauan oleh dokter asal Singapura secara virtual. Pasalnya, izin berobat ke Singapura belum disetujui oleh KPK.

“Jadi dokter Singapura secara intens terus memantau kesehatan Gubernur. Sebanyak 3 kali seminggu beliau dipantau kesehatannya oleh dokter Singapura dengan cara virtual atau online. Begitu juga dengan obat-obatan yang dikonsumsi sekali 1 bulan dikirim,” paparnya.

Untuk diketahui, Lukas Enembe ditetapkan sebagai tersangka korupsi suap dan gratifikasi bersumber dari APBD Provinsi Papua. Ketua KPK Firli Bahuri beserta tim penyidik KPK dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sempat mendatangi Lukas Enembe di Jayapura, Papua.

KPK masih mendalami kasus korupsi suap dan gratifikasi APBD Provinsi Papua dengan tersangka Lukas Enembe. Presiden Direkut PT RDG bernama Gibbarael Issak ikut diperiksa.

“Tim penyidik telah selesai memeriksa saksi Gibbrael Issak (Presiden Direktur PT RDG). Yang bersangkutan hadir sebagaimana surat panggilan beberapa waktu lalu,” kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, Selasa (2/1/2023).

Ali mengatakan Gibbrael Issak diperiksa di KPK pada Senin (2/1). Penyidik KPK mendalami penggunaan jet pribadi yang diajukan oleh Lukas Enembe melalui PT RDG.

“Saksi didalami pengetahuannya antara terkait dengan penggunaan layanan private jet untuk keperluan tersangka LE,” jelas Ali.

Selain memeriksa Presiden Direktur PT RDG, penyidik KPK hari ini memeriksa satu orang saksi bernama Nicholas Liem. Saksi tersebut bekerja sebagai pegawai di Bank BCA.

KPK sebelumnya juga memeriksa pramugari PT RDG Airlines, Tamara Anggraeny, sebagai saksi kasus dugaan korupsi dengan tersangka Gubernur Papua Lukas Enembe. Tamara diperiksa sebagai saksi pada 3 Oktober 2022.

Setelah diperiksa, Tamara berbicara soal jet pribadi yang diduga sering dipakai Lukas Enembe.

“Punya pribadi, orang Singapura,” kata Tamara seusai pemeriksaan di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (3/10/2022).

Tamara mengaku hanya diperiksa terkait penerbangan. Dia enggan menjelaskan detail apa saja yang ditanyakan penyidik.

“Nggak (ada soal pemberian). Penerbangan saja. Nanti biar bapak-bapak KPK-nya yang ngejelasin ya,” ucapnya.

Dalam perkara ini, Lukas Enembe ditetapkan sebagai tersangka korupsi suap dan gratifikasi bersumber dari APBD Provinsi Papua. KPK hingga kini belum menahan Lukas Enembe.