JAKARTA – Politisi senior PDIP Panda Nababan menyebut Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka belum pantas jika maju di Pilpres 2024. Menurutnya, Gibran masih harus banyak belajar di dunia politik.

“Gibran anak ingusan kok, gimana? Nanti anak itu besar kepala, masih belajar dulu lah,” kata Panda di diskusi Adu Perspektif, Senin (26/6/2023).

Panda menyebut Gibran memerlukan waktu yang panjang di dunia politik. Dia ingin menghindari adanya isu dinasti politik. “Dia butuh proses seperti bapaknya, panjang. Nggak langsung ujug-ujug kayak gitu, kayak dinasti aja,” katanya.

Lebih lanjut, Panda menyebut Gibran harus sering mendekatkan diri ke rakyat seperti sang ayah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia tak setuju jika Gibran maju sebagai cawapres seperti yang diisukan.

“Dia juga mesti tunjukkan bagaimana kedekatan dia ke rakyat, bagaimana dia memperjuangkan rakyat, seperti yang dilakukan bapaknya,” katanya.

Meski ada benarnya, tak ayal pernyataan Panda itupun membuat dirinya diserang berbagai pihak. Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi (Awiek) menyebut pernyataan Panda Nababan kurang tepat sebab Gibran telah menyelesaikan persoalan di Solo secara baik.

“Mas Gibran sudah memenuhi tugasnya sebagai wali kota ada beberapa persoalan di Solo yang diselesaikan dengan baik,” ujar Awiek saat dihubungi, Selasa (27/6/2023).

Awiek mencontohkan sikap Gibran yang memarkirkan mobil dinasnya di saat ada pekerjaan anak buahnya yang kurang baik. Selain itu, Awiek menyebut terdapat beberapa persoalan lain di Solo yang ditangani Gibran dengan tangan dingin.

Sementara itu Waketum Partai Gerindra Habiburokhman membela Gibran dari serangan Panda Nababan itu. “Dengan segala hormat kod Pak Panda, apakah istilah “anak ingusan” tidak merendahkan? Saya fikir tanpa memandang usia, kita semua harus terus belajar, termasuk kod anak muda seperti Pak Gibran ini,” tulis Habiburokhman seperti dikutip dari Instagram pribadnya, Selasa (27/6/2023).

Sedangkan anggota DPR dari Golkar Dave Laksono mengatakan penentuan layak tidak ada di tangan rakyat. “Rakyat yang menentukan layak atau tidaknya,” kata Dave saat dihubungi, Selasa, (26/6/2023).

Menurut politikus muda Golkar itu, usia tidak menjadi penghambat jika seorang warga negara ingin maju sebagai calon presiden (capres), calon legislatif (caleg), dan calon kepala daerah. Asalkan semua persyaratan untuk diusung jadi capres terpenuhi.(SW)