Jokowi Bagi-bagi Bansos di Depan Istana, Dana Uang Negara

JAKARTA – Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi mengungkap sembako yang kerap dibagikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memakai uang negara dari dana operasional presiden.

Heru mengatakan dana operasional presiden diperuntukkan bukan hanya sembako tapi juga beberapa bantuan sosial lain.

“Dana dari operasional presiden. Jadi dana operasional presiden itu kan macam-macam antara lain bansos,” kata Heru Budi kepada wartawan di depan Istana Merdeka Jakarta, Senin (8/4/2024).

Tidak hanya bansos, Heru mengatakan dana operasional juga dipakai Jokowi untuk memberikan bantuan ke sekolah-sekolah. Diketahui, Jokowi memang kerap memberikan bantuan saat berkunjung ke sekolah.

“Ketika kunjungan ke daerah contoh waktu itu Mas Yusuf selaku kepala biro protokol mendampingi, memberikan juga sebuah mobil kepada SMK. Begitu juga kunjungan ke daerah lain ketika SMK itu membutuhkan alat-alat lab, bapak presiden juga memberikan,” kata Heru.

“Jadi sembako ini bagian dari bantuan bapak Presiden, begitu juga tadi saya sampaikan ketika COVID memberikan makanan siap saji, ketika UMKM terkena langsung dampak COVID, Bapak Presiden per hari mengundang para UMKM tersebut ke Istana kurang lebih 250 sampai 500 untuk diberikan bantuan Rp 1,2 juta. Jadi macam-macam, semua provinsi,” tambahnya.

Sementara itu Jokowi akan merayakan Lebaran dan melakukan open house di Istana Kepresidenan, Jakarta. Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, mengatakan open house itu terbuka untuk masyarakat umum maupun para pejabat.

“Jadi sekali lagi open house ini tidak ada undangan. Jadi Istana membuka pintu, beliau, Presiden, membuka pintu baik pejabat, para tokoh, masyarakat, silakan datang, diterima oleh beliau dalam rangka halalbihalal. Jamnya lagi kita koordinasikan selesainya. Mulai jam 9.00 WIB,” kata Yusuf Permana kepada wartawan usai pembagian paket sembako di depan Istana Merdeka Jakarta, Senin (8/4/2024).

Yusuf mengatakan open house di Istana Merdeka dimulai pukul 09.00 WIB pada Rabu (10/4). Dia mengatakan tak ada undangan khusus untuk mengikuti open house Jokowi tersebut.

“Rencana kita akan mulai open house untuk pejabat dan masyarakat di hari Rabu, Insyaallah 1 Syawal pukul 9.00 WIB. Namanya open house tentu tidak pakai undangan, jadi pejabat dan masyarakat bisa datang langsung. Tentu saja harus tertib dan mengikuti aturan yang berlaku di Istana, tetapi kita sangat luwes tidak kaku begitu, mengingat ini adalah hari Idul Fitri, hari kebersamaan, hari sukacita dan saling maaf-memaafkan,” ujarnya.

Sementara itu, Kasetpres Heru Budi mengatakan masyarakat yang ingin mengikuti open house bersama Jokowi harus mengikuti aturan di Istana. Salah satu aturan itu adalah berpakaian rapi, memakai sepatu dan tak menggunakan celana jeans.

“Bebas rapi lah. Tapi nggak boleh pakai jeans ya, pakai sepatu,” ujar Heru Budi.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebelumnya menyebut akan mendampingi Presiden Jokowi di hari Lebaran nanti. Bahlil akan dampingi Jokowi salat Id di Istiqlal kemudian dilanjutkan open house di Istana.

“Saya ikut bersama-sama mendampingi presiden salat Id di Istiqlal. Setelah itu kami akan open house di sini (Istana Negara),” kata Bahlil usah bertemu dengan Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (8/4).

Bahlil menilai semua menteri yang datang ke open house Jokowi di Istana. Mengingat, lebaran ini menjadi yang terakhir Jokowi sebagai presiden.

“Karena Bapak Presiden selama 4 tahun di periode keduanya tidak pernah open house dan ini adalah hari raya terakhir di masa kepemimpinan beliau di periode kedua. Jadi rasanya sebagai pembantu harus bersama-sama dengan Bapak (Jokowi) dalam mengisi dan merayakan idul fitri ini,” ujarnya.(SW)