www.katamerdeka.comĀ – Peta politik Pilkada Jakarta akhirnya semakin jelas. Meski tak ada kotak kosong atau Anies Baswedan di medan perebutan kursi gubernur, Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus tetap waspada. Kedua skenario ini kalah dari Anies atau menang melawan kotak kosong dianggap berisiko merusak reputasi KIM Plus di masa mendatang.

Bagi KIM Plus, menghadapi kotak kosong adalah opsi yang tidak ideal. Meski secara teknis menang, kemenangan tersebut tidak akan memuaskan publik karena lawan yang dihadapi bukanlah tandingan yang sepadan. Bayangkan jika Ridwan Kamil (RK) dan Suswono, yang diusung KIM Plus, menang melawan kotak kosong. Kemenangan ini akan dianggap kurang berarti, mengingat lawan mereka hanyalah “kotak kosong” yang tak bisa berbicara, apalagi memberikan perlawanan.

Sebaliknya, jika Anies Baswedan maju dan menang, hal ini akan menjadi ancaman serius bagi KIM Plus. Anies, yang pernah menjadi duri dalam pemerintahan sebelumnya, berpotensi kembali menawarkan harapan baru bagi publik dan menjadi antitesis terhadap penguasa baru, seperti yang terjadi pada periode 2017-2022. Kekalahan dari Anies bisa memberikan napas baru baginya untuk terus berkiprah di kancah politik nasional, mengulang perlawanan pada Pilpres 2029 nanti dengan peluang kemenangan yang lebih besar.

KIM Plus menyadari bahwa kehadiran kotak kosong bukanlah aspirasi politik yang sebenarnya berkembang di Jakarta, melainkan hasil dari rekayasa politik. Oleh karena itu, menang melawan kotak kosong tetap membawa konsekuensi negatif bagi reputasi mereka.

Namun, di tengah kekhawatiran ini, sebuah putusan penting dari Mahkamah Konstitusi (MK) pada 20 Agustus 2024 membuka jalan bagi partai non-KIM Plus untuk maju dengan pasangan calon (paslon) sendiri. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), sebagai kekuatan utama di luar KIM Plus, mulai mempertimbangkan beberapa nama untuk diusung, termasuk Anies Baswedan yang tetap menduduki posisi teratas dalam survei terbaru.

Langkah PDIP ini menandakan bahwa pertarungan di Pilkada Jakarta belum berakhir. Dengan kemungkinan Anies Baswedan diusung sebagai calon, KIM Plus harus siap menghadapi tantangan yang jauh lebih berat daripada sekadar mengalahkan kotak kosong.