JAKARTA – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa ia tidak memaksa Menteri BUMN, Erick Thohir, untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo Subianto. Tapi kalau diterima, itu lebih baik.

Zulkifli Hasan, yang akrab disapa sebagai Zulhas, menekankan pentingnya kompromi dalam langkah-langkah politik.

Ia juga menyoroti bahwa kesepakatan di dalam koalisi memerlukan waktu yang tepat.

“Ya kan politik tidak boleh maksa (harus) kompromi. Kompromi itu intinya musyawarah. Jadi, ambil jalan tengah,” kata Zulhas di Tenis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa (29/8/2023) malam.

Kemudian, Zulhas menyinggung koalisi sebelumnya yang diikuti oleh PAN, yaitu Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang juga dihuni oleh Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

“Kita kemarin kan setahun tidak ada hasil. (Sekarang) dua hari kan bisa ada hasil. Jadi ada momentum, ada saat yang tepat kompromi, ya ketemu,” ujarnya.

Diketahui, selain Erick Thohir, PAN juga mendorong Menteri Koordinator Pemberdayaan Kemanusiaan dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi bakal cawapres Prabowo.

Di sisi lain, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Golkar ingin ketua umumnya, Muhaimin Iskandar dan Airlangga Hartarto menjadi pasangan Prabowo.

Diberitakan sebelumnya, PAN dan Golkar resmi bergabung dengan Gerindra dan PKB untuk mendukung Prabowo sebagai bakal capres.

Sebelumnya, PAN dan Golkar tergabung dalam KIB bersama PPP.

Namun, koalisi tersebut mulai retak setelah PPP memutuskan untuk mendukung bakal capres PDI-P Ganjar Pranowo di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Sementara itu Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis pilihan partai DPR RI dengan simulasi 18 daftar nama dan lambang partai. Salah satu hasilnya menyebut kenaikan elektabilitas PAN yang naik 100% dalam setahun terakhir, dari 2,0% menjadi 4,3%.

Survei digelar 3-9 Agustus 2023 dengan populasi seluruh warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 1.220 responden.

Margin of error dari survei ini +/- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95% (dengan multistage random sampling).(SW)