CILEGON – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta semua pihak mewaspadai cuaca buruk dan aktivitas Gunung Anak Krakatau selama libur Natal dan tahun baru 2024. Perubahan cuaca secara tiba-tiba bisa mengganggu penyeberangan.

Perubahan cuaca ekstrem yang biasa terjadi di lintas penyeberangan Merak-Bakauheni ialah gelombang tinggi. Jika itu terjadi, pengelola dan otoritas pelabuhan diminta merencanakan pola yang harus dilakukan agar pengguna jasa aman.

“Kesimpulannya bahwa kondisinya masih baik-baik saja untuk wilayah penyeberangan Merak-Bakauheni ini ada yang perlu kita waspadai, pertama yaitu perubahan cuaca yang itu akan berakibat pada gelombang pasang surutnya,” kata Muhadjir setelah meninjau Pelabuhan Merak, Sabtu (23/12/2023).

Pasang surut ombak di perairan Selat Sunda, katanya, perlu menjadi perhatian khusus. Pemantauan tinggi gelombang bisa dilakukan secara real time agar nantinya bisa diantisipasi jika terjadi cuaca buruk.

“Kemudian yang perlu mendapat perhatian tentu saja adalah perubahan-perubahan cuaca yang itu berakibat pada kemungkinan-kemungkinan naik pasang surutnya ombak yang itu akan mengganggu penyeberangan,” katanya.

Kondisi berikutnya yang perlu diwaspadai, kata Muhadjir, adalah aktivitas Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda. Beberapa waktu lalu, Anak Krakatau mengalami erupsi terus-menerus, kendati begitu beberapa hari ini Anak Krakatau tak lagi erupsi.

“Kemudian yang kedua aktivitas Anak Krakatau, berdasarkan penjelasan dari BMKG Anak Krakatau sekarang sedang tidak beraktivitas,” katanya.(SW)