katamerdeka.com — Sprinter Indonesia Lalu Muhammad Zohri menetapkan target ambisius di Olimpiade 2024 Paris dengan menembus catatan waktu di bawah sembilan detik. Saat ini, rekor dunia masih dipegang pelari Jamaika, Usain Bolt, dengan catatan waktu 9,58 detik, sementara rekor Asia berada di angka 9,83 detik yang dimiliki Su Bingtian dari China.

Zohri saat ini memegang rekor Asia Tenggara dengan catatan waktu 10,03 detik, menjadikannya pelari tercepat di ASEAN. Namun, Lalu Muhammad Zohri mengaku belum puas dengan pencapaiannya tersebut.

“Target saya tidak pernah berubah sejak 2019. Sampai saat ini target saya belum tercapai yaitu lari di bawah 10 detik,” kata Zohri di Jakarta, Kamis (27/6).

Zohri adalah satu-satunya perwakilan dari cabang olahraga atletik Indonesia yang akan tampil di Olimpiade 2024 Paris. Ia lolos di nomor Men’s 100m melalui alokasi Universality Place.

Kuota universality places atau unqualified athletes merupakan salah satu sistem kualifikasi yang diterapkan federasi olahraga internasional yang mengizinkan NOC masing-masing negara yang gagal meloloskan atletnya ke salah satu cabang olahraga Olimpiade, untuk mengajukan satu atlet putra dan putri peringkat tertinggi agar tampil di Paris.

Menanggapi kepastian tampil di Olimpiade yang kedua, Lalu Muhammad Zohri mengaku tidak terbebani. Ia justru termotivasi dalam bersaing dengan para pelari unggulan dari seluruh dunia.

“Tidak ada beban kalau ke luar negeri apalagi bertanding. Saya di sini mempersiapkan latihan segala macam termasuk mental. Jadi di sana fokus tanding saja,” ujarnya.

Ia pun tak mempedulikan komentar negatif dari netizen. Pelari asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu mengaku tidak begitu aktif berselancar di dunia maya.

“Saya sempat lihat komentar [netizen]. Ada yang dukung dan ada yang nyinyir. Itu tidak saya pikirkan karena tidak ingin mental jatuh. Saya fokus ke diri sendiri dan siap bertanding,” ucapnya.