JAKARTA- Komitmen Sampai 2024 | Pertemuan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah pertemuan rutin biasa bukan sebagai pamitan. Partai NasDem membantah isu pertemuan itu sebagai bentuk pamitan.

Isu pamitan muncul bisa jadi lantaran NasDem belakangan ini santer ingin menyokong Anies Baswedan sebagai Capres 2024. Terlebih komunikasi Anies dan NasDem bahkan PKS semakin intens.

Membantah isu pamitan, NasDem menyebut komunikasi dengan Jokowi masih berjalan baik. Waketum NasDem Ahmad Ali di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (22/8/2022) mengatakan Surya Paloh satu bulan paling tidak dua kali bertemu dengan Pak Jokowi. Pertemuan rutin itu tapi kemudian ditafsirkan pamitan oleh sejumlah pihak.

“NasDem itu dengan Jokowi berkomitmen menjaga pemerintahan ini sampai 2024,” kata Ahmad Ali di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (22/8/2022).

Ali mengatakan dukungan NasDem untuk pemerintahan Jokowi berakhir pada tahun 2024. “Dari 2014 kami mengusung Pak Jokowi dan kontraknya sampai 2019. Lantas 2019 kami melakukan evaluasi ternyata Pak Jokowi kami anggap berhasil dalam membangun Indonesia, kemudian kami usung bersama koalisi sampai 2024. Terus 2024 apa urusannya dengan pemerintah hari ini. Karena kontrak yang kami buat kesepakatan komitmen sampai 2024,” kata Ali.

“2024 Pak Jokowi tidak mencalonkan diri lagi sebagai capres karena Undang-undang membatasi itu. Kalau memungkinkan beliau tiga periode, kami pasti akan mengusung lagi. Tapi kalau hari ini Pak Jokowi lagi tidak usung terus hubungannya dengan pamitan apa,” pungkasnya.

Surya Paloh diketahui bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka kemarin sore. Isu Partai NasDem pamit ke Jokowi sebagai penegasan beda arah politik di 2024 menguat.

Isu NasDem pamit ke Jokowi menguat ini diangkat oleh Direktur Eksekutif Indostrategic Ahmad Khoirul Umam saat diskusi MNC Trijaya dengan tema ‘Menakar Gagasan dan Visi Capres 2024’, Sabtu (20/8/2022). Umam mendengar kabar Paloh bertemu dengan Jokowi di Istana.(SW)