JAKARTA – Keputusan PDIP Soal Capres Bisa Ubah Arah koalisi Partai-partai. PKB merespons Politikus PDIP Masinton Pasaribu yang menyebut kemungkinan PDIP gabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Rakyat (KKIR). PKB yang tergabung dengan KKIR terbuka jika ada partai lain ingin gabung.

“Sesuai pakta koalisi yang tercantum maka terbuka kemungkinan dan harapan bergabungnya partai lain bersama PKB-Gerindra,” kata Waketum PKB Jazilul Fawaid kepada wartawan, Jumat (17/2/2023).

Jazilul lantas menyebut keistimewaan PDIP yang bisa mengusung capres sendiri. Karena hal itu, dia menilai justru keputusan PDIP lah yang ditunggu. Menurutnya, keputusan PDIP akan membuat partai lain mengkalkulasi ulang langkah pemilu.

“Hemat saya, fakta politiknya PDIP itu partai besar yang bisa mengusung Capres sendiri, maka Keputusan PDIP ditunggu oleh koalisi yang ada untuk mengkalkulasi kembali langkahnya,” ucapnya.

Jazilul mengatakan apapun keputusan PDIP akan mengubah peta koalisi yang telah terbentuk saat ini. Termasuk jika PDIP nantinya memutuskan bergabung.

“Sebab apapun sikap dan keputusan PDIP akan merubah peta koalisi yang ada, termasuk jika nantinya PDIP bergabung dalam koalisi PKB-Gerindra,” ujarnya.

Sebelumnya, Anggota DPR Fraksi PDIP Masinton Pasaribu berbicara terkait langkah politik PDIP saat ini jelang Pemilu 2024. Masinton menyebut PDIP bisa bersama dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dan KIB, tapi tidak dengan Koalisi Perubahan.

“Maka penjajakan-penjajakan itu penting, kita bukan orang dulu baru ngumpul-ngumpulin tadi, kita menjajaki kerja sama dulu, artinya kita bisa dengan teman-teman di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, bisa dengan teman-teman Koalisi Indonesia Bersatu, tapi kalau dengan Koalisi Perubahan kayaknya mohon maaf Bang,” kata Masinton saat diskusi di DPR RI, Kamis (16/2/2023).

Sementara itu Ketua DPP NasDem Effendy Choirie (Gus Choi) mengaku tak masalah.
“Nggak gabung juga bagus. Dalam demokrasi masing-masing punya hak. Yang penting saling menghormati,” kata Gus Choi kepada wartawan, Kamis (16/2/2023).

Gus Choi meminta tak ada lagi fitnah dan caci maki dalam kompetisi Pemilu. Dia mengajak semua pihak mengembangkan demokrasi yang menebarkan pemikiran dan gagasan.

“Demokrasi caci maki, fitnah saling menghancurkan harus dihentikan. Kita kembangkan demokrasi yang mendidik yaitu menebarkan pikiran dan gagasan yang mencerahkan dan menampilkan prilaku politik yang berakhlak,” jelasnya.(SW)