JOMBANG – Istri capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti mengatakan bahwa setiap anak memiliki kesempatan yang sama. Atikoh menyebut semua latar belakang warga Indonesia sama di mata hukum.

Hal itu disampaikan Atikoh dalam acara silaturahmi dengan warga dan tokoh masyarakat se-Kabupaten Jombang di Gudang New Sedulur Estu, Jalan A. Yani, Kembangtanjung, Kecamatan Bareng, Jawa Timur, Minggu (28/1/2024). Ia mengatakan, setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk meraih cita-citanya.

“Semua anak-anak Indonesia yang memiliki background orang biasa-biasa saja juga bisa berprestasi bisa mencapai cita-cita setinggi mungkin,” kata Atikoh.

Ia menuturkan, setiap warga negara memiliki hak dan kedudukan yang sama. Sehingga, apapun latar belakangnya, setiap warga Indonesia sama di hadapan hukum dan pemerintahan.

“Tidak harus menjadi anak seseorang untuk menduduki jabatan tertentu, tetapi semua warga negara itu memiliki hak dan kedudukan yang sama di hadapan hukum dan pemerintahan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Atikoh membeberkan alasan pendidikan menjadi salah satu fokus Ganjar-Mahfud jika terpilih menjadi Presiden dan Wakil presiden 2024. Hal itu agar setiap anak memiliki peluang dan kesempatan yang sama untuk meraih cita-citanya.

“Kenapa sih Ganjar-Mahfud begitu konsentrasi kependidikan? karena inilah cara kita untuk bisa meningkatkan kapasitas warga negara karena dengan pendidikan maka peluang-peluang anak-anak kita itu akan semakin luas, semakin luas,” ujar Atikoh.

“Sehingga harapannya nanti sang anak akan bisa mandiri bisa memberikan manfaat untuk keluarganya masyarakat bangsa dan negara ya karena dengan seperti ini maka Indonesia akan benar-benar bisa menjemput generasi emas di tahun 2045,” pungkasnya.

Siti Atikoh juga meminta warga Nganjuk, Jawa Timur, untuk memilih pemimpin yang punya rekam jejak baik. Atikoh juga mengajak warga berani lapor jika ada yang mengintimidasi terkait pilihan di Pilpres 2024.

Hal itu disampaikan Atikoh saat hadiri konsolidasi dan kampanye simpatik Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud di Kabupaten Nganjuk, Minggu (28/1/2024).

“Nanti tolong disosialisasikan ke masyarakat ketika memilih pemimpin, mengapa ketika memilih presiden harus benar-benar paham rekam jejak yang harus dipilih. Seperti yang dikatakan Mas Ganjar Pranowo, ini bukan tentang Ganjar, ini bukan tentang Mahfud, tetapi ini tentang Indonesia,” kata Atikoh di Nganjuk.

Atikoh menyebut pesta demokrasi hanya dilakukan 5 tahun sekali. Dia meminta masyarakat agar memilih pemimpin yang dapat berjuang untuk bangsa dan negara.

“Nyoblosnya sekali tentu akan berpengaruh dengan perjalanan kenegaraan lima tahun ke depan. Sehingga inilah cara kita berjuang untuk bangsa dan negara, cara kita berjuang untuk anak cucu kita, agar mereka mendapatkan kehidupan yg lebih baik,” ucap Atikoh.

Lebih lanjut, Atikoh mengajak masyarakat Nganjuk menggunakan hak pilihnya pada 14 Februari mendatang. Dia juga mengimbau agar masyarakat tidak segan melaporkan pihak yang mencoba mengintimidasi.

“Ketika ada orang mencoba mengintimidasi, ketika ada orang mencoba menggunakan kekuasaan, ketika ada orang yang mencoba menakut-nakuti kita tapi ketika kita masyarakat Indonesia bergandengan tangan, tabrak saja itu. Siap?” imbuhnya.

Seruan ‘siap’ dari Atikoh itu pun dijawab ‘siap’ dengan kompak oleh relawan Ganjar-Mahfud di Nganjuk.(SW)