JAKARTA- Golkar pastikan tak akan tinggalkan PAN dan PPP. Ketiga Partai sudah sepakat membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Golkar belakangan dianggap gamang usai Ketua Umumnya Airlangga Hartarto bertemu dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Partai berlambang pohon beringin ini dikhawatirkan melupakan rekan koalisi PAN dan PPP.

Namun kekhawatiran Partai yang lama berkuasa di era Orba itu akan meninggalkan rekan koalisinya  dibantah para petingginya. Salah satu yang buka suara adalah Wakil Ketua Umum Nurdin Halid

Partai Gerindra sendiri membuka lebar peluang koalisi dengan partai kuning itu. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan peluang terbuka Gerindra itu juga berlaku dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

“Kalau Gerindra mau ngajak mesti sama-sama dengan KIB,” kata Nurdin kepada wartawan, Kamis (22/9/2022).

Nurdin mengatakan partainya tidak akan meninggalkan KIB. Dia pun menegaskan Golkar tidak akan pernah mengingkari kesepakatan yang sudah dibuat bersama KIB.

“Partai kami tidak akan meninggalkan KIB. Karena kami sudah bersepakat dan Golkar tidak biasa mengingkari kesepakatan,” ujarnya.

Nurdin menegaskan Golkar terbuka dengan semua partai politik. Namun, siapapun yang bergabung dengan Golkar nantinya juga harus mengikuti ketentuan yang telah disepakati KIB.

“Golkar terbuka dengan partai yang bergabung ke KIB, harus mengikuti kesepakatan KIB karena KIB sudah menandatangani kesepakatan bersama. Jadi siapapun partai yang mau gabung ya harus ikuti platform KIB,” ujarnya.

Sebelumnya, Prabowo dan Airlangga sempat bertemu empat mata di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (19/9/2022). Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut ada materi terkait pemilu 2024 yang dibahas keduanya.

“Pertemuan kemarin itu antara Menko Perekonomian dan Menteri Pertahanan RI, tersebut juga membahas isu-isu terkini bangsa kita, tidak hanya membahas Pemilu 2024,” kata Dasco dalam keterangan tertulis, Kamis (22/9/2022).

Dasco turut merespons pernyataan Airlangga yang menyatakan bahwa parpolnya sangat mungkin memikat Gerindra untuk bergabung koalisi. Menurut dia, pernyataan Airlangga itu hal yang wajar.

“Menurut saya pernyataan beliau lazim dan wajar,” kata Dasco.

Dasco lantas bicara soal konstelasi peta koalisi menjelang Pilpres 2024. Dia menyadari, saat ini Golkar sudah membentuk KIB bersama PAN dan PPP, dan Gerindra sudah bergandengan tangan dengan PKB.

Namun menurutnya perjalanan masih cukup panjang, pendaftaran capres pun baru dimulai September 2023. Karena itu, lanjut Dasco, konstelasi politik masih bisa berubah apalagi demi kemajuan bangsa.

“Saya memegang teguh prinsip bahwa membangun bangsa kita yang besar ini membutuhkan gotong royong dari semua kelompok. Membangun Republik ini tidak bisa sendiri-sendiri apalagi dalam kelompok kecil, harus bersama-sama demi Indonesia,” ujar Dasco.

Lantas, apakah Gerindra membuka peluang untuk berkoalisi dengan Golkar nantinya?

“Ya terbuka lebar dong, koalisi dengan Golkar, dengan mana saja kalau satu visi. Kan begitu,” jawab Dasco.(SW)