www.katamerdeka.com – Kisruh di arena tinju PON XXI Aceh-Sumut 2024 semakin memanas usai keputusan kontroversial yang berujung pada Wasit Tinju Diberhentikan sementara asal Sulawesi Utara, Roike Wane.

Roike dianggap keliru saat memimpin laga sengit antara Joshua Juan Vargas Harianja (Sumut) melawan Rusdianto Suku (Lampung) pada Sabtu, 14 September 2024, di Auditorium Universitas HKBP Nommensen, Pematangsiantar.

Meski Joshua dinyatakan menang, protes keras datang dari kubu Lampung. Pelatih Rusdianto, Piter Harry, bahkan membanting kursi sebagai tanda ketidakpuasan atas keputusan wasit yang dianggap berpihak pada tuan rumah. Momen ini pun ramai menjadi perbincangan panas di media sosial.

Kontroversi Berujung Pemberhentian Wasit

Wasit Tinju Diberhentikan sementara oleh Technical Delegate (TD) cabang tinju, Muhammad Arisa Putra Pohan. “Roike diberhentikan hingga tinju PON berakhir pada 19 September 2024,” ujar Arisa.

Namun, ia menekankan bahwa keputusan ini bukan soal keberpihakan, melainkan karena ditemukan kelalaian Roike saat memimpin laga.

Keputusan pemberhentian Roike didasarkan pada hasil evaluasi rekaman CCTV dan Virtual Reality (VR) yang menunjukkan adanya pelanggaran yang tidak ditindak, termasuk pukulan keras ke belakang kepala Joshua oleh Rusdianto yang berujung pada cedera serius.

CT scan membuktikan Joshua mengalami mastoiditis, cedera yang membuatnya tidak bisa melanjutkan pertandingan di semifinal melawan Frendy Yacob Puray dari Papua Barat.

Pelatih Lampung Minta Maaf

Meski sempat panas, pelatih Lampung yang memprotes akhirnya meminta maaf setelah melihat bukti-bukti jelas dari rekaman pertandingan.

“Sebenarnya ini bukan soal wasit berpihak, tetapi mungkin ada kekurangan dalam mengambil tindakan saat itu,” kata Arisa. Ia menambahkan bahwa keputusan hakim dan wasit adalah mutlak dan tidak bisa diganggu gugat.

Joshua Gagal ke Final, Papua Barat Melaju

Dampak dari cedera yang dialami Joshua sangat serius. Dalam laga semifinal melawan Frendy Yacob Puray, Joshua dinyatakan walkover (WO) karena kondisi medisnya tidak memungkinkan untuk bertanding. Alhasil, Frendy otomatis melaju ke final, sementara Joshua harus menerima kenyataan pahit tidak bisa berjuang di partai puncak.

Kontroversi ini tak hanya menyita perhatian di arena, tetapi juga menambah panasnya persaingan tinju di PON XXI Aceh-Sumut.

Bagaimana kelanjutan laga final, dan apakah keputusan ini akan membawa dampak jangka panjang bagi Roike dan para atlet? Kita tunggu perkembangan selanjutnya!