katamerdeka.com – Menaker Ida Fauziyah melakukan pertemuan penting dengan Menteri Sumber Manusia Malaysia yang baru dilantik, Sim Chee Keong, di Kuala Lumpur. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Malaysia dalam bidang ketenagakerjaan serta membahas perlindungan bagi pekerja migran.

Dalam pertemuan yang berlangsung di ibu kota Malaysia tersebut, Menaker Ida menyampaikan ucapan selamat kepada Sim Chee Keong atas penunjukannya sebagai Menteri Sumber Manusia. Ia juga menyatakan harapannya bahwa dengan kepemimpinan baru ini, kebijakan di bidang ketenagakerjaan di Malaysia akan menjadi lebih baik, dengan dampak positif pada kesejahteraan dan perlindungan pekerja migran, terutama Pekerja Migran Indonesia (PMI).

“Saya percaya, dengan dukungan yang terhormat Sim Chee Keong, kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Malaysia, khususnya di bidang ketenagakerjaan, dapat memberikan hasil yang lebih konkret,” ujar Ida dalam keterangan tertulisnya pada Minggu (28/4/2024).

Selama pertemuan tersebut, kedua pihak membahas berbagai isu terkait penempatan dan perlindungan PMI. Pembahasan ini menjadi penting mengingat akan adanya pelaksanaan Joint Working Group ke-4 yang dijadwalkan pada 9-11 Mei 2024 di Malaysia.

Tidak hanya itu, kedua menteri sepakat untuk memperbarui Memorandum of Understanding (MoU) tentang perlindungan dan penempatan PMI di sektor formal yang telah ada sejak tahun 2004. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kebutuhan akan peninjauan dan penyempurnaan MoU yang sesuai dengan kondisi dan perkembangan saat ini.

“Kami sangat berterima kasih atas kesempatan untuk bertemu dan bertukar informasi terkait pengembangan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Malaysia dalam hal penempatan dan perlindungan Pekerja Migran Indonesia,” tambah Ida.

Pertemuan antara Menaker Ida Fauziyah dan Menteri Sumber Manusia Malaysia Sim Chee Keong mencerminkan komitmen kedua negara dalam meningkatkan kerja sama di bidang ketenagakerjaan serta memperkuat perlindungan bagi pekerja migran, menjadi langkah positif dalam memajukan kesejahteraan dan hak asasi manusia di kedua negara.