JAKARTA – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mengomentari penampilan tiga capres, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo, saat debat perdana. Dia mengaku bingung dengan posisi Ganjar.

“Saya kira Pak Anies kemarin apa-apa setiap perkataan beliau ada yang kurang, nanti akan diubah, apa-apa akan diubah dan kalau Pak Prabowo sudah jelas akan melanjutkan. Memang kalau untuk Pak Ganjar, saya masih bingung dari positioning-nya seperti apa,” kata Kaesang di kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2023).

“Jadi, kalau ingin melanjutkan, pilih nomor 2. Kalau ingin perubahan, bisa pilih nomor 1,” sambungnya.

Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu pun memuji Anies. Dia mengatakan secara keseluruhan penyampaian Anies di dalam debat cukup baik.

“Sebenarnya, secara overall, cara penyampaian kemarin harus saya akui Pak Anies cukup baik penyampaiannya,” ujarnya.

Kaesang mengatakan Anies jelas menyampaikan permasalahan-permasalahan yang dinilai kurang baik, lalu menawarkan perubahan. Sedangkan Prabowo jelas mengusung konsep keberlanjutan.

“Saya kira Pak Anies kemarin perkataannya setiap ada yang kurang, nanti akan diubah, apa-apa akan diubah, dan kalau Pak Prabowo sudah jelas akan melanjutkan,” tuturnya.

KPU akan menggelar debat kedua pada Jumat (22/12/). Debat kedua ini merupakan debat cawapres.

Sementara itu eks Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) 2016-2018 Ali Muthohirin, dan Eks Ketua Presidium PP Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) 2021-2023 I Putu Yoga Saputra resmi gabung PSI. Peresmian keduanya bergabung ke PSI diumumkan langsung Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.

Ali Muthohirin mengungkapkan alasan mengapa akhirnya berlabuh ke PSI. Dia mengaku ada panggilan ideologis.

“Saya masuk PSI, karena memang secara tidak langsung saya banyak membaca pikiran Buya Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif alm, tentang keislaman dan ke-Indonesian yang selama ini mempengaruhi pikiran saya dan gerak saya di Muhammadiyah,” kata Ali di DPP PSI, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2023)

“Dan ini tentu juga yang membuat saya memilih PSI, bukan karena ada bro sekjen yang ada di situ sebagai senior saya. Tapi memang ada panggilan ideologis, yang saya menemukan ini sebagai rumah saya sebagai konteks politik ke-Indonesiaan,” sambungnya.(SW)