JAKARTA – Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menilai Anies Baswedan agak blunder jika pemindahan ibu kota negara tergantung pada duta besar (dubes) negara sahabat.

Juru Bicara Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Muhammad Iqbal, menilai Meutya gagal paham.

“Meutya Hafid gagal paham, dalam acara dialog tersebut Anies memaparkan gagasannya, lalu menanyakan respons peserta dan ingin mendapatkan masukan, IKN bukan tergantung para dubes, namun tergantung pemerintah. Ini menunjukkan bahwa Meutya Hafid gagal paham dan tidak memahami konteks acara, yang hadir juga bukan dubes semua, berbagai kalangan,” kata Iqbal saat dihubungi, Senin (4/12/2023).

Iqbal menyebut Anies, dalam acara itu, hanya mencoba memahami kekhawatiran para dubes negara sahabat terkait pemindahan IKN. Dia menyebut pemindahan itu memang diputuskan terlalu terburu-buru.

“Anies tentunya memahami kekhawatiran para dubes untuk pindah ke IKN, karena memang IKN diputuskan pindah tidak dengan kajian yang mendalam dan terburu-buru, bahkan baru disahkan, direvisi lagi,” ucapnya.

Atas dasar itu lah, Jubir PKS itu menyarankan agar Meutya Hafid mendengarkan lagi lebih jauh terkait pernyataan Anies dalam acara tersebut.

“Sebaiknya Meutya mendengar utuh dialog tersebut sebelum membuat statement, sebagai Ketua Komisi II harusnya paham mana yang soft diplomasi, mana yang dialog, mana yang statement politik,” tuturnya.

Sebelumnya, Anies Baswedan menjawab soal pemindahan ibu kota dengan meminta para duta besar ditanya apakah punya rencana memindahkan kantornya atau tidak. Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menyebut pernyataan Anies agak blunder.

“Ya mosok keputusan strategis nasional, pemindahan ibu kota tergantung pada para dubes negara-negara sahabat he-he. Penyampaian Mas Capres Anies dalam hal ini saya rasa agak blunder,” kata Meutya saat dihubungi, Senin (4/12).

Untuk diketahui, pernyataan Anies disampaikan dalam acara Conference on Indonesian Foreign Policy 2023 (CIFP 2023) yang juga dihadiri para dubes negara sahabat. Anies saat itu menjawab pertanyaan Mantan Wamenlu RI dan Founder Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal soal keterlibatan pihak asing di pembangunan IKN.

“Bagaimana pandangan tentang ini? Should it be part of diplomacy, big agenda, atau ini dalam negeri, kita jaga sendiri dengan kemampuan kita?” kata Dino, dalam acara CIFP 2023 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (2/12).

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, Anies pun melontarkan pertanyaan kepada Dino dan seluruh hadirin. “Mungkin tanya sama para Dubes (Duta Besar) juga di sini. Ada rencana pindahin kantor embassy-nya atau nggak ya?,” ujar Anies, disambut gelak tawa para hadirin.

Lebih lanjut, ia pun menceritakan pengalamannya bertemu dengan seorang wanita paruh baya dua tahun lalu. Pada kala itu, wanita tersebut melontarkan pertanyaan yang sama dengan Dino. Anies pun mengembalikan pertanyaan tersebut kepada sang wanita, yaitu bagaimana tanggapannya tentang IKN.(SW)