JAKARTA – Bareskrim Polri menemukan adanya aliran dana sebesar Rp 1,1 triliun dalam kasus pencucian uang Pondok Pesantren Al-Zaytun yang dilakukan Panji Gumilang. Aliran dana tersebut ditemukan melalui Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

“Kalau kita lihat in/out-nya dari transaksi TPPU (tindak pidana pencucian uang), kurang lebih total kerugian yang ditimbulkan APG di TPPU kurang lebih sekitar Rp 1,1 triliun,” kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan, kepada wartawan, Kamis (2/11/2023).

Whisnu mengatakan penyidik masih mendalami total kerugian akibat kasus tersebut. Panji Gumilang sendiri menggunakan dana yayasan untuk kepentingan pribadinya.

“Namun penyidik masih mendalami terkait dengan berapa secara ril kerugian yang ditimbulkan akibat adanya dugaan tindak pidana asal, yaitu TPA-nya yaitu tindak pidana yayasan dan penggelapan dari perkara tersebut,” ujarnya.

Whisnu sebelumnya mengatakan Bareskrim Polri mengungkap salah satu cara tersangka pencucian uang Pondok Pesantren Al-Zaytun, Panji Gumilang, dalam menjalankan aksinya. Panji Gumilang diketahui menggunakan sejumlah nama samaran.

“Setelah kita telusuri aset dan transaksi yang ada, rupanya APG mempunyai nama lain yaitu Abdurrahman Rasyid Panji Gumilang, ada juga Abu Totok, ada juga Abu Ma’arif, ada juga Syamsu Alam,” kata Whisnu kepada wartawan.

Penyidik menemukan adanya ribuan transaksi dari rekening di nama-nama tersebut. Sejumlah rekening yang ditemukan oleh penyidik juga telah diblokir.

“Jadi kelima nama tersebut kita cek rekeningnya, cek transaksinya, dan ada ribuan transaksi. Jadi kita telah kita lakukan pemblokiran terhadap beberapa rekening ada 154 rekening, dan dari analisa penyidik sampai saat ini hanya ada 14 rekening yang ada isinya berjumlah kurang lebih Rp 200 miliaran,” ujarnya.

Nama-nama tersebut, lanjutnya, ada dalam KTP. Penyidik juga akan mendalami terkait nama-nama yang digunakan Panji Gumilang dalam melakukan pencucian uang.

“Iya nanti ada pendalaman, beda perkaranya tapi kita akan pendalaman lagi,” jelasnya.(SW)