JAKARTA – Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Demokrat Benny K Harman mengaku Ketua Umum-nya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berpeluang 80 persen jadi calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan. PKS, partai sesama pengusung Anies, menyerahkan keputusan cawapres kepada Anies.

“Prinsipnya, kami sudah menyerahkan hak menentukan cawapres kepada Mas Anies Baswedan. Itu tertuang dalam piagam koalisi, dan disepakati oleh tiga pimpinan partai,” kata juru bicara PKS, Muhammad Kholid, saat dihubungi, Senin (12/6/2023).

Menurut Kholid, Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang beranggotakan PD, Nasdem, dan PKS, adalah koalisi presidensial. Maka, menurutnya capres yang memimpin koalisi.

“Capres yang mempersatukan koalisi ini. Capres yang menentukan visi kepemimpinan ke depan. Oleh karena itu, penentuan Cawapres sudah sepatutnya ditentukan oleh capres,” katanya.

Seperti diketahui, NasDem, PKS, dan PD telah mengusulkan nama bakal cawapres yang akan diputuskan oleh Anies. Namun, kata Khalid, keputusan akhir tetap berada di Anies.

“Kami partai politik memiliki hak mengusulkan, dan memberikan masukan, keputusan di tangan beliau,” katanya.

Sebelumnya, Benny K Harman mengungkap kemungkinan Ketumnya AHY menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan. Meski belum sepenuhnya, dia menilai potensi AHY mendampingi Anies sekitar 80 persen.

“Mudah-mudahan. Ya 80 persen lah,” kata Benny saat ditemui di Kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (12/6).

Juru bicara bakal capres Anies Baswedan, Sudirman Said, mengatakan Anies sudah selesai memilih siapa bakal cawapresnya. Anies, katanya, menunggu hari baik untuk mengumumkannya.

“Saat ini proses memilah dan memilih sudah selesai. Tinggal tunggu hari baik bagi Pak Anies untuk memutuskan dan mengumumkan,” ujar Sudirman kepada wartawan, Sabtu (10/6/2023).

Dia mengatakan tak ada satu pun pihak yang memaksa Anies dalam penentuan bakal cawapres. Dia mengatakan NasDem, PKS, dan Demokrat sama-sama telah mengusulkan nama kepada Anies.

“Tidak ada satu pun pihak yang memaksakan. Semua mendapat kesempatan mengusulkan nama. Partai NasDem mengusulkan beberapa nama, PKS mengusulkan beberapa figur baik kader maupun nonkader. Begitupun Partai Demokrat menyodorkan sejumlah tokoh, baik internal maupun eksternal Partai,” ucapnya.(SW)