JAKARTA – Juru Bicara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Usman M Tokan mengatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno akan bergabung ke partainya. Selain Sandi, Tokan juga menyebut mantan Kepala BNPT Boy Rafli Amar akan turut bergabung di partainya.

Awalnya, Tokan menjelaskan PPP sedang merampungkan daftar calon legislatif di semua daerah pemilihan (dapil). Tokan menyampaikan target PP mendapat 40 hingga 50 kursi di DPR RI.

“Laznah Pemenangan Pemilu (LP2) DPP PPP sekarang sedang merampungkan daftar caleg di semua dapil dan diharapkan minggu ini sudah rampung, dengan target kursi 40-50 kursi untuk DPR RI,” kata Tokan dikonfirmasi, Selasa (4/4/20223).

Tokan mengklaim antusias masyarakat untuk bergabung ke PPP semakin tinggi. Dia optimis PPP akan mendulang suara tinggi di Pemilu 2024.

“Alhamdulillah animo masyarakat sangat tinggi untuk mendaftar menjadi caleg PPP, hal ini sangat-sangat menggembirakan. Dengan begini kami optimis PPP akan mengalami kenaikan suara di pemilu 2024 yang signifikan,” klaimnya.

Selanjutnya, Tokan menyebut tokoh-tokoh nasional juga akan bergabung ke PPP. Nama tokoh-tokoh tersebut adalah Sandiaga Uno dan Boy Rafli.

“Ditambah lagi akan ada beberapa tokoh nasional yang insyaAllah akan bergabung. Di antaranya Sandiaga Uno dan Boy Rafli Amar. Beliau-beliau akan kami siapkan tempatnya jika pada waktunya akan bergabung ke PPP, ahlan wa sahlan,” imbuhnya.

Sementara itu Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy alias Romi mengatakan belum ada keputusan resmi pembentukan koalisi besar antara PPP, Gerindra, Golkar, PAN, dan PKB di Pilpres 2024.

Romi mengatakan pertemuan para ketua umum dengan Jokowi akhir pekan lalu untuk silaturahmi. Menurutnya, pembentukan koalisi besar tentu akan melibatkan PDIP.

“Belum ada rencana pembentukan koalisi lima partai ini. Kalaupun iya, akan melibatkan PDI Perjuangan,” kata Romi, Selasa (4/4).

Romi menjelaskan PDIP sejak awal diundang dalam pertemuan itu. Namun, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sedang berkegiatan di luar negeri.

Selain itu, para ketua umum pun sepakat koalisi itu mencerminkan “Tim Jokowi”. Romi berkata Jokowi adalah kader PDIP, maka tak mungkin koalisi berdiri tanpa kehadiran partai berlogo banteng tersebut.

Romi berpendapat koalisi sebesar itu tak mungkin hanya dibentuk lewat pertemuan silaturahmi seperti pekan lalu. Pembentukan koalisi pastilah dilakukan setelah kajian matang dan dalam momen khusus.

“Pasti pembicaraan akan lebih tertutup, terbatas, tidak di forum ramai-ramai itu sebagaimana KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) terbentuk kan hanya sangat terbatas,” ujarnya.

Setelah pertemuan, mereka mengutarakan niat membentuk koalisi besar. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pun menyebut sudah ada kesepakatan mengenai koalisi itu.

“Ada. Ternyata ada (kesepakatan). Jadi, kita merasa ada frekuensi yang sama ya, ada kecocokan dan kalau dilihat, pimpinan partai kita sudah masuk, Pak Cak Imin ya,” ungkap Prabowo di Kantor DPP PAN, Minggu (2/4).(SW)