Kucing Pallas atau yang memiliki nama ilmiah Otocolobus manul termasuk ke dalam spesies kucing yang terancam punah. Spesies kucing ini sangat menggemaskan dan berbulu lebat. Banyak juga yang beranggapan bahwa Pallas merupakan perwujudan tokoh ‘Catbus’ di film kartun Totoro.

Nama Kucing Pallas didapatkan dari seorang naturalis Jerman yang awalnya pada tahun 1776 mengklasifikasikan kucing sebagai ‘Felis manul’. Nama ilmiah kucing Pallas yang kemudian dimodifikasi menjadi Otocolobus Manul, yang berarti bertelinga jelek dalam bahasa Yunani.

Berikut ini beberapa fakta terkait Kucing Pallas

1. Karakteristik dan Habitatnya

Kucing Pallas memiliki kaki yang pendek, berbulu sangat tebal dan wajah berjanggut dengan ekspresi seperti Grumpy Cat. Pallas memakan berbagai hewan pengerat, burung, serangga, reptil dan juga bangkai.

Habitat Pallas ini berada di pegunungan, padang rumput stepa, dan medan semi-gurun seperti di wilayah Asia Tengah, Iran Barat hingga China Barat. Pallas lebih menyukai lingkungan yang dingin, bersalju dan gersang yang berada di ketinggian antara 3.000-5.000 m, dan berbagi habitat dengan macan tutul salju.

Kucing Pallas menghabiskan sebagian besar waktu mereka di gua-gua, celah atau liang dan keluar hanya pada waktu senja terutama untuk berburu. Bahkan, studi perilaku mereka mengungkapkan bahwa Pallas tidak suka ditemani Pallas lainnya.

2. Memiliki bulu yang tebal seperti mantel

Pallas memiliki Bulu tebal yang dapat membantu tubuhnya tetap hangat ketika suhu mencapai minus 50 derajat Celsius. Tubuh kekar mereka ditambah dengan bulunya yang lebat membuat mereka terlihat lebih besar.

Bulu yang tebal seperti mantel unik menambah kecantikan Pallas. Para pencinta kucing pasti jatuh cinta saat melihat bulunya.

Namun mantel berbulu ini ternyata lebih dari sekadar membuatnya lucu dan menggemaskan. Bulu terpanjang mereka berada di dekat perut, untuk membantu tetap hangat di musim dingin atau saat berburu di lahan beku.

Pola warna bulu Pallas juga terus berubah tergantung musim. Selama musim dingin bulu Pallas berwarna abu-abu seragam, sedangkan saat bulan-bulan hangat, bulu mereka berkembang menjadi rona merah.

Peneliti menemukan bahwa bentuk pupil mungkin secara langsung terkait dengan peran hewan sebagai predator atau mangsa dalam rantai makanan. Hewan dengan pupil bulat diidentifikasi sebagai pemburu penyergap yang aktif di siang hari maupun larut malam.

3. Merupakan pelari yang buruk

Walau sangat baik dalam menyergap mangsanya, kucing Pallas adalah pelari yang sangat buruk. Oleh karena itu, Pallas bukan pemburu yang mengejar mangsanya dari jarak jauh. Kemampuan lari mereka yang buruk, sebagian besar, disebabkan oleh tubuh mereka yang pendek, kokoh, dan berisi.

Kucing Pallas, tidak seperti beberapa kucing liar lainnya, tidak memiliki kaki belakang yang kuat dan panjang yang membantu mereka berlari dengan sangat cepat. Ketika dikejar oleh pemangsa, mereka bersembunyi di sekitar batu-batu besar, tumbuh-tumbuhan panjang, dan celah-celah kecil.

4. Waktu berkembang biak

Kucing Pallas berkembang biak antara bulan Desember dan Maret. Musim kawin mereka relatif singkat dan betina biasanya melahirkan antara bulan Maret dan Mei setelah periode kehamilan berkisar antara 60 hingga 80 hari.

Pallas biasanya memiliki tiga hingga empat anak kucing, tetapi terkadang manul betina dapat melahirkan hingga delapan anak kucing. Juga, anak kucing Pallas tumbuh sangat cepat.

Terlepas dari periode kawin singkat yang mereka jalani, sebagian besar Pallas menjalani kehidupan menyendiri. Mereka terkenal teritorial dan sulit dipahami dengan jantan dan betina menggunakan aroma mereka untuk menandai wilayah mereka berkisar tiga mil.